Kamis, 11 Februari 2010

Perasaan Bahagia Bisa Menular


img
(Foto : Dreamstime)
San Diego, Bahagia ternyata bisa menular. Peneliti dari Amerika mengatakan bahwa emosi dan kebahagiaan seseorang dapat menginfeksi orang lain yang berada dalam satu jaringan sosial. Tak heran mengapa Facebook banyak digemari, karena situs jejaring sosial itu bisa menginfeksi kebahagiaan hanya dengan melihat status bahagia orang lain.

Peneliti dari Harvard Medical School and the University of California, San Diego mengatakan bahwa kebahagiaan bersifat kolektif dan menular di kalangan jaringan sosial. Studi yang melibatkan 5.000 orang selama 2 tahun pun dilakukan untuk mengetahui efek bahagia seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya.

"Kami menemukan bahwa emosi seseorang dipengaruhi oleh orang lain, bahkan mungkin orang yang tidak dikenal sama sekali. Efeknya akan terasa dari orang lain, lain dan lainnya lagi," ujar Nicholas Christakis, profesor dari Harvard Medical School seperti dikutrip dari ScienceDaily, Senin (19/10/2009).

Selama 2 tahun, peneliti melakukan survei dan menganalisis data yang mengaitkan antara kebahagiaan dan kesehatan seseorang dengan keadaan di lingkup jaringan sosialnya yakni keluarga, sahabat, rekan kerja, tetangga dan lainnya.

Dengan menggunakan sistem standar dari the Center for Epidemiological Studies Depression Index, diketahui bahwa ketika seseorang bahagia, temannya yang tinggal 1 mil darinya akan mengalami peningkatan kebahagiaan sebanyak 25 persen. Sementara itu, saudara kandung meningkat 14 persen dan tetangga akan meningkat 34 persen.

Tidak hanya itu, teman dari teman Anda yang mungkin tidak Anda kenal pun bisa meningkat kebahagiaannya hingga 10 persen.

"Meskipun terpisah dari 5 orang yang tidak dikenal tapi masih dalam satu jaringan dengan teman-teman atau kerabat, efek bahagia itu ternyata masih ada. Ini menandakan adanya efek yang kuat dalam suatu jaringan meskipun mereka tidak saling kenal akrab," ujar Christakis.

Namun Christakis mengatakan bahwa pengaruh tersebut akan terbatas oleh jarak dan waktu. Semakin dekat teman yang tinggal dan berada dekat Anda, semakin kuat penularannya. Inilah yang menyebabkan tetangga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kebahagiaan.

Peneliti juga menemukan bahwa orang yang menjadi pusat dalam jaringan sosial cenderung lebih bahagia diantara yang lainnya. "Dengan semakin banyak orang yang mengelilinginya, risiko penularan bahagia pun akan semakin banyak," ujar Christakis.

Dalam situs jejaring sosial atau Facebook yang sedang trend saat ini misalnya, orang yang paling banyak dikomentari statusnya adalah orang yang biasa menjadi pusat perhatian. Mereka pun akan lebih bahagia karena mendapat perhatian dan komentar dari orang banyak.

Studi ini menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesehatan seseorang ternyata sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekelilingnya. Studi yang dimuat dalam the New England Journal of Medicine ini diharapkan bisa membantu mereka yang mengalami obesitas atau seseorang yang dikucilkan dari lingkungannya.

Senin, 08 Februari 2010

hmmph...

Pertama kali aku melihatmu
Aku bertemu denganmu
Sampai aku mulai mengenalmu
Hanya ada kebahagiaan di dalam hatiku ketika melihatmu
Meskipun saat itu kita baru berteman
Sampai suatu hari kau semakin membuatku merasa nyaman
Hingga aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi
Lebih jauh sampai aku ingin kita bukan sebatas teman lagi
Aku ingin kita bahagia bersama
Aku ingin kita selalu tertawa bersama
Aku ingin kita merasakan duka bersama
Aku ingin melakukan semua hal bersama
Hanya bersama dirimu
Dirimu yang selalu ada di hatiku
Seiring berjalannya waktu rasa ini mulai menghilang
Perasaanku padamu semakin menghilang
Mungkin karena kau lebih dekat dengan temanku
Karena itu yang kurasakan saat itu
Tiap hari kau selalu tertawa
Ketika bersamanya
Sampai suatu hari ada satu hal yang terpikir olehku
"Kau tidak mungkin menyukaiku"
Aku mulai putus asa
Aku mulai tidak tahu harus berbuat apa
Pikiranku tentang dirimu ternyata salah
Aku terlambat menyadarinya bahwa pikiran itu salah
Maka aku mendekatimu lagi
Memulai semuanya dari awal lagi
Dan ketika aku ingin mengatakan perasaanku
Perasaanku padamu yang selama ini tersimpan dihatiku
Sayangnya aku terlambat
Untuk yang kedua kalinya aku terlambat
Ada orang lain yang juga mendekatimu
Dan kau telah memilih orang itu
Bukan orang yang membuatmu menunggu
Bukan orang yang menyia-nyiakan waktumu
Bukan orang yang mudah putus asa
Bukan orang yang tidak sadar telah membuatmu menunggu terlalu lama
Aku hanya berharap kau bisa bahagia
Meskipun aku tidak bisa bahagia